Menurut penuturan relawan Wahdah Islamiyah, Syarif Alhabby, hujan deras tersebut terjadi sejak Kamis (11/06/2020) pukul 16.00 sore hingga Jumat pukul 02.00 dini hari. Syarif melanjutkan, hujan deras yang mengakibatkan debit air bendungan Kareloe mengalami peningkatan di level 150 dari batas normal 100.

Untuk data korban, Syarif mencatat, di Desa Sapanang terdapat 23 rumah yang terdampak dan 2 rumah rusak parah akibat hantaman air, lumpur dan kayu yang mengakibatkan rumah rusak dan isi perabotnya terseret banjir.

“Sedangkan di Desa Kayu loe barat Dusun sampeang ada 34 rumah yang terdampak banjir dan tidak ada rusak parah hanya genangan lumpur yang ada didalam rumah,” catat Syarif.

Selain data tersebut, pihaknya juga melakukan pencatatan kebutuhan korban antara lain, makanan siap saji, dikarenakan kompor warga rusak, pakaian dan selimut karena pakaian warga kotor dan sebagian terbawa banjir, peralatan masak, air bersih, dan paket Sembako.

“Melihat bekas banjir yang meninggalkan lumpur dan sampah di rumah warga, dibutuhkan pula tim Relawan untuk melakukan kebersihan,” tutur Syarif.

Wahdah Islamiyah sendiri menerjunkan tim gabungan yang terdiri dari relawan Wahdah Peduli dan Wahdah Inspirasi Zakat yang kemudian dibagi dalam beberapa kelompok untuk melakukan Assesment dan membantu warga terdampak di dua Kabupaten yang terdampak banjir di Sulawesi Selatan, antara lain Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Bantaeng.

Bantuan untuk korban terdampak banjir bisa disalurkan melalui rekening Bank Mandiri Syariah, 499 900 900 5, a.N. Wahdah Inspirasi Zakat. Atau melalui rekening BNI Syariah, 500 123 5005, a.n. Wahdah Inspirasi Zakat. Konfirmasi transfer melalui 085 315 900 900. (*rls)

Sumber dari: https://wahdah.or.id/banjir-landa-kabupaten-jeneponto-sulsel-ini-kebutuhan-pokok-korban-terdampak/